Amerika Serikat dan Eropa tidak senang dengan penerapan sistem propulsi nuklir, namun Organisasi Energi Atom telah memasukkannya ke dalam agenda.
Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi mengatakan Teheran sudah melewati batas pengayaan uranium 3,67 persen yang ditetapkan kesepakatan nuklir 2015, menjadi 4,5 persen.
Sanksi itu disebut masih kelanjutan dari upaya Paman Sam untuk menekan Teheran setelah Presiden AS, Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir multilateral Iran 2015 pada Mei 2018.
Mei lalu, Iran mulai secara bertahap mengurangi komitmennya di bawah JCPOA untuk membalas tindakan sepihak Washington tersebut.
Orang-orang yang terdaftar di bawah sanksi PBB sebagian besar sudah menjadi sasaran AS dan termasuk kementerian pertahanan Iran dan Organisasi Energi Atomnya.
Grossi tiba di Teheran pada Sabtu (11/9) malam, menjelang pertemuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional pekan depan. IAEA dan utusan Iran untuk badan tersebut akan bertemu dengan kepala baru Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami.